Jumat, 16 Agustus 2013

Pandangan dan Harapan Desa Rantau Hempang Di Masa Yang Akan Datang

          Dalam Sejarah Kerajaan tertua di Indonesia Desa Rantau Hempang merupakan daerah terdekat dengan lokasi Kerajaan Kutai Muarakaman selain desa Tebalai, Desa Loleng dan juga Desa Sabintulung. Desa tersebut merupakan daerah yang mengelilingi Muarakaman  satu kecamatan yang tak terpisahkan satu sama lain. Demikian halnya dengan Desa Rantau Hermpang masih berikatan darah dengan Desa Sabintulung, kalau penduduk kampung biasa mengatakan Rantau Hempang adalah Kampung Sabintulung Hanyut ,hal ini dikarenakan hampir semua pada masa itu masyarakat kampungnaya adalah orang - orang Sabintulung dengan sebab kebiasaan mereka yang tekun mencari lahan untuk pertanian dan mencari ikan. Kebetulan daerah Rantau Hempang ini sangat subur dan juga daerahnya sangat indah,  dengan perpaduan antara lahan kering dan basah hingga dengan mudahnya  ditumbuhi berbagai macam aneka ragam kebutuhan pertanian dan keperluan pencarian ikan, seperti banyak pohonan bambu  dengan beragam jenis dimulai dari yang besar sampai bambu terkecil semua ada di daerah ini seperti preng, haor, buluh dan lain lain. Demikian pula dengan rotan yang biasa mereka orang kampung menyebutnya penjalin, ada penjalin Sega, lentong,boto', dahanan dll yang sangat diperlukan dalam bercocok tanam dan mencari ikan. Hingga akhirnya mereka menetap dengan menamakan daerah ini dengan sebutan Rantau Hempang, bersamaan dengan keadaan merantau untuk membuat hempang yang terbuat dari bambu yang dijalin dengan rotan menghasilkan tangkapan ikan yang banyak.

         Selain bambu dan rotan, desa Rantau Hempang juga memiliki potensi lain seperti daun selingsing yang tumbuh dilahan pasang surut air, adapun potensi daun selingsing ini digunakan masyarakat sebagai bahan pembuatan seraung khas daerah ini. Seraung ini sampai sekarang masih dapat  kita temui di daerah ini karena sebagian masyarakat kampung masih menggunakan seraung saat berladang apalagi saat membuka lahan baru dan panen padi gunung. Ada juga pohonan baik untuk bangunan dan ukiran seperti mahoni , ulin , meranti dan kayu bakar sepert kayu laban dll.

       Sebelum    perkebunan kelapa sawit muncul wilayah Rantau Hempang ini kaya akan buah-buahan karenakan kebiasaan masyarakat kampung yang tekun dan rajin setiap memakan buah yang dibawa dari desa Sabintulung dan membuka lahan di Rantau Hempang selalu menyempatkan menggali tanah dan memasukkan biji buah-buahan yang telah dikupas dan dimakan isinya ke dalam tanah. Karena lama dari musim  kemusim , tumbuhlah pohon buah yang mereka tinggalkan itu dengan bebas di bumi ini dengan sesekali ketika berjumpa selalu disiangi dan dijaga dengan baik selagi mencari daerah subur lain untuk bercocok tanam baru, demikin seterusnya setiap membuka lahan baru selalu menanam buah-buahan seperti tanaman khas kampung ini umumnya seperti cempedak, elay, asam, rambutan, langsat dll. Karena adanya kelapa sawit tahun 2007-2008, tanaman buah ini sudah mulai berkurang terutama di  6-8 KM dari Kampung. Hanya saja dikarenakan kebijakan adat , maka perusahaan tidak boleh memasuki dan beroperasi  di 6-8 KM diatas kampung Rantau Hempang. Tentunya hal ini membuat angin segar pula bagi masyarakat pencinta buah lokal untuk mengembangkan buah-buahan di dekat perkampungannya dikarenakan ketidak jelasan manfaat dari plasma kelapa sawit yang sampai sekarang belum ada kepastian pembagian hasil dan apakah mengarah kepada kesejahteraan petani, ternyata jauh dari harapan dan selalu banyak keluhan para petani plasma. Penulis di Blog ini masih mengoreksi kinerja pengusaha sawit dalam upaya kesejahteraan petani sawit, sehingga adanya saling keterkaitan antara petani dan pengusaha agar tidak ada gejolak masyarakat di masa yang akan datang. 

      Boleh saat ini pemikiran dan ilmu pengetahuan masyarakat Rantau Hempang masih jauh di bawah dari pengusahaa dan staff manjemen, tapi perlu kita ingat banyak putra daerah Rantau Hempang yang mengenyam pendidikan di luar sana tidak akan membiarkan hal ini terus menerus Desa kita menjadi makanan empuk pengusaha semata. Contohnya Penulis blog ini adalah salah satu sebagian Putra Daerah Rantau Hempang yang sekian tahun orang tua berpindah-pindah dalam mencari ilmu dan kehidupan dari desa Rantau ke Emballut-Separi, kemudian hijrah ke teluk Dalam-L3, kemudian hijrah ke Samarinda mengembangkan pengetahuannya. Untuk Saudara- saudaraku  saatnya lah kita bangkit dan bersatu demi kemajuan kampung kita Desa Rantau Hempang yang sejarahnya tiada dapat terpisahkan dengan Muarakaman KERAJAAN KUTAI MARTADIPURA raja besar MULAWARMAN.
Tetap hidup Desa ku yang Ramah dan santun, namun ingat jangan mudah diperdaya dengan operasi besar Sawit dan batubara, dengan tetap menyisakan  keperluan budaya kampung kita yaitu bercocok padi gunung dan buah-buahan, serta memelihara ikan tetap lestari sehingga anak-anak cucu selalu mengingat sejarah besar leluhurnya.


 Demikian, mohon maaf jika  ada kata yang salah dan menyinggung perasaan saudara-saudaraku di berbagai pihak. Kuncinya Saudara-saudaraku di Hempang memang tetap harus ramah dan santun namun haruslah keras ketika kita ingat dan menghargai leluhur demi masa depan anak cucu kita.
<andie-putra  rantau hempang>

1 komentar: